Masyarakat umum mengenal vampir sebagai makhluk bertaring pengisap darah yang sangat mengerikan dan menyeramkan. Tidak sedikit hewan yang memiliki julukan vampir karena kecenderungannya minum darah atau penampilannya yang mirip vampir. Di kedalaman laut, terdapat pula hewan yang dijuluki vampir, yakni ada si vampire squid atau cumi-cumi vampir. Cumi-cumi vampir memiliki nama ilmiah Vampyrotheuthis infernalis. Nama ini memiliki arti secara harfiah ‘cumi-cumi vampir dari neraka’. Inspirasi penamaan ini yakni datang dari warna tubuhnya yang gelap kemerahan, tentakel mirip jubah, dan matanya yang berwarna merah atau biru tergantung pencahayaan.

Namun, walaupun namanya cumi-cumi, cumi-cumi vampir ini bukanlah cumi-cumi biasa, dan bukan juga gurita. Hewan laut satu ini cukup unik hingga dimasukkan ke dalam golongan tersendiri oleh para ilmuwan. Cumi-cumi vampir masuk dalam superordo yang sama bersama gurita yakni Octopodiformes. Perbedaannya, cumi-cumi vampir memiliki ordonya sendiri, yakni Vampyromorphida. Pada ordo ini, cumi-cumi vampir menjadi satu-satunya anggota yang masih hidup.  Berdasarkan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), cumi-cumi berevolusi dari nenek moyang gurita. Menurut catatan fosilnya, garis keturunan mereka yaitu berawal sekitar 165 juta tahun lalu. Cumi-cumi vampir tinggal di perairan laut tropis dan hangat di seluruh dunia. Di mana habitat mereka meliputi wilayah kedalaman laut yang super dingin, gelap, dan minim oksigen. Anda bisa menemukan mereka di kedalaman antara 300-3 ribu meter. Namun, jumlah populasi mereka masih belum diketahui pasti. Walaupun begitu, NOAA mengungkapkan jika spesies unik ini tidak terancam kepunahan.

  • Bukan Vampir Penghisap Darah

Walaupun namanya vampir, namun ia tidak mengisap darah. Mereka ini disebut dengan detritivor. Dimana mereka memperoleh energi dari sisa-sisa makhluk hidup. Aquarium of the Pacific menyatakan cumi-cumi vampir memakan marine snow atau salju laut yaitu berupa kotoran atau sisa-sisa bangkai makhluk hidup yang jatuh dari wilayah permukaan ke dasar laut. Dikarenakan tinggal di kedalaman yang minim makanan dan juga cahaya matahari, cumi-cumi vampir harus menghemat energi dengan tidak banyak bergerak. Tidak semua hewan atau biota laut bisa bertahan hidup dan berkembang biak di sana.Vampyroteuthis infernalis adalah salah satu biota laut dan satu-satunya jenis cumi-cumi yang diperkirakan menjalani seluruh siklus hidupnya langsung di lapisan laut dalam dengan minim oksigen.

  • Merupakan Sefalopoda Kecil

Dilihat dari bentuknya yang cukup menyeramkan, ditambah lagi dengan tempat tinggalnya yang gelap dan tidak terjamah sinar Matahari, tentunya hal ini akan membuat Anda bertanya-tanya apakah cumi-cumi vampir berbahaya bagi manusia atau tidak. Tetapi jawabannya adalah tidak! Ya, tempat tinggalnya yang jauh di kedalaman laut membuat frekuensi kontak antara manusia dan sefalopoda ini jadi minim. Ukuran tubuh mereka pun tidak begitu besar. Melansir laman Animal Diversity Web, tubuh mereka memiliki ukuran panjang maksimum 28 sentimeter.

Vampire laut ini tidak mengeluarkan tinta cumi-cumi seperti cumi-cumi biasa. Cumi-cumi vampir dikenal memiliki tinta hitam yang disemburkan ketika berada dalam bahaya. Nah, lain dari cumi-cumi, cumi-cumi vampir tidak memiliki tinta ini. Sebagai penggantinya, cumi-cumi vampir memanfaatkan kemampuannya untuk menyala dalam gelap.  Melansir laman Oceana, cumi-cumi vampir mengeluarkan lendir yang mengandung partikel bioluminesensi yang bisa mengeluarkan cahaya berkelap-kelip untuk membingungkan predator. Lendir ini bisa menyala hingga hampir 10 menit lamanya. Di hampir sekujur tubuhnya, cumi-cumi vampir juga diliputi organ penghasil cahaya yang bernama photophores. Jika ia dalam bahaya, cumi-cumi vampir akan menggunakan kemampuannya menyala dalam gelap dan berenang dengan menggunakan sepasang sirip di kepalanya yang mirip telinga.