Mungkin bagi sebagian orang membahas hal – hal seputar organ intim merupakan suatu hal yang cukup asing. Padahal sebenarnya edukasi dan pengetahuan seputar organ intim sangat perlu untuk diketahui agar kita bisa mengetahui segala jenis penyakit maupun kelainan yang mungkin terjadi pada fungsi di area organ intim. Seperti salah satu kondisi kelainan yang terjadi pada organ intim pria yang disebut dengan Ejakulasi Retrograde.

Jika mendengar istilah ejakulasi retrograde pasti masih belum banyak orang yang tahu tentang jenis kelainan organ intim ini. Ejakulasi retrograde sendiri merupakan kondisi dimana air mani tidak dapat keluar melalui penis saat orgasme. Jadi pada orang dengan kondisi ejakulasi retrograde justru air mani akan keluar didalam area kandung kemih. Alhasil meski orang tersebut mencapai klimaks dalam berhubungan tapi air mani yang keluar saat ejakulasi biasanya hanya sedikit bahkan tidak ada.

Dalam dunis media ejakulasi retrograde ini juga dikenal sebagai orgasme kering atau orgasme terbalik. Meski masalah ejakulasi retrograde ini tidak berbahaya bagi tubuh dan juga tidak menimbulkan rasa nyeri. Tetapi tetap saja masalah ejakulasi retrograde ini dapat mempengaruhi tingkat keseburan seseorang. Jadi biasanya orang yang memiliki masalah ini cenderung akan lebih sulit untuk membuahi pasangannya.

Tetapi tenang saja karena kelainan ejakulasi retrograde ini masih bisa ditangani secara medis dengan menggunakan obat – obatan. Namun sebelum diberikan obat yang sesuai tentunya pasien sebelumnya harus menjalankan serangkaian tes sesuai dengan arahan dari dokter spesialis terkait. Biasanya obat yang digunakan untuk masalah ejakulasi retrograde adalah Imipramine, efedrin, dan midodrine.

Lalu bagaimanakah cara untuk mengetahui apabila seseorang atau mungkin anda sebagai pria mengalami masalah ejakulasi retrograde ini? Biasanya orang yang mengalami masalah ejakulasi retrograde ini cenderung akan mengalami gejala – gejala berikut ini:

  • Jumlah air mani yang keluar saat orgasme atau ejakulasi sangat sedikit bahkan pada beberapa kasus tidak keluar sama sekali. Padahal normalnya seorang pria dewasa yang mengalam orgasme bisa menghasilkan air mani hingga satu sendok the atau sekitar 1,5 – 7 ml.
  • Orang yang mengalami masalah ejakulasi retrograde air kemihnya cenderung berwarna lebih keruh setelah mengalami orgasme karena biasanya didalam air kemihnya mengandung air mani.
  • Orang yang mengalami masalah ejakulasi retrograde biasanya mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.

Selain mengetahui apa saja gejal – gejala yang biasa ditimbulkan oleh orang yang mengalami masalah ejakulasi retrograde tentunya anda juga harus mengetahui apa saja penyebabnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami ejakulasi retrograde:

  • Adanya kerusakan saraf

Biasanya orang yang memiliki masalah atau kerusakan pada sistem sarafnya akan memiliki resiko mengalami ejakulasi retrograde lebih tinggi. Selain itu orang yang memiliki masalah komplikasi seperti diabetes, Parkinson, atau cedera tulang belakang juga bisa terkenan masalah ejakulasi retrograde ini.

  • Akibat pembedahan

Biasanya orang yang pernah melakukan pembedahan pada area organ intimnya akan memiliki peluang terkena ejakulasi retrograde. Salah satu contohnya saat seseorang pernah mengalami pembedahan akibat kanker prostat.

  • Pengaruh atau efek samping dari obat tertentu

Dalam dunia medis ada beberapa jenis obat yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu seseorang mengalami ejakulasi retrograde. Biasanya jenis obat tersebut seperti obat untuk darah tinggi, obat untuk mengatasi depresi, dan obat untuk pembesaran prostat.